METODE BIMBINGAN
PRESEPTORSHIP
ASI
EKSKLUSIF
Disusun Oleh:
NI’MAH HIDAYATUL LAILI
1304222
KELAS PENDIDIK B
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA
HUSADA SEMARANG
2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Rencana bimbingan klinik metode Preseptorship mata
kuliah Asuhan Pelayanan Kebidanan pada ibu Nifas dengan sub pokok bahasan
“Pendidikan Kesehatan Asi Eksklusif”, telah disetujui oleh pembimbing pada
tanggal:
Semarang , 30 Mei 2014
Pembimbing
|
Praktikan
|
(Lestari Puji Astuti,S.Si.T,M.Kes)
|
(Ni’mah Hidayatul Laili Amd.Keb)
|
LEMBAR PENGESAHAN
Rencana bimbingan klinik metode Preseptorship dengan
mata kuliah “Asuhan Pelayanan Kebidanan pada Ibu Nifas” dengan sub pokok
bahasan “Pendidikan Kesehatan Asi Eksklusif” ini telah disahkan dihadapan Tim
Penguji Program Studi D IV Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang pada:
Hari :
Jumat
Tanggal :
30 Mei 2014
Semarang, 30 Mei 2014
Mengesahkan
|
Pembimbing
(Lestari Puji Astuti,S.Si.T,M.Kes)
|
|
RENCANA BIMBINGAN KLINIK
A. IDENTITAS
MATA KULIAH
Mata Kuliah :
Asuhan Pelayanan Kebidanan pada ibu Nifas
Kode Mata Kuliah :
Bd. 303
Pokok
Bahasan : Pendidikan Kesehatan
Sub pokok :
Pendidikan
kesehatan untuk ibu menyusui
Sasaran
: Ibu yang meyusui
Tanggal : 30 Mei 2014
Tempat : Ruang Dewi Kunti (nifas) RSUD
Semarang
Waktu :15 menit
Pembimbing : Ni’mah Hidayatul Laili,
Amd.Keb.
Mahasiswa
Bimbingan:
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Tujuan umum setelah
mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan mampu melaksanakan penkes ASI eksklusif dan cara
menyusui yang benar.
2.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajran klinik
peserta didik mampu :
1.
Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
2.
Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3.
Menjelaskan
kandungan (isi) ASI
C. .METODE DAN TEKNIK BIMBINGAN
1.
Metode preseptorship
2.
Teknik
bimbingan yang digunakan adalah pre conference, bedside teaching, post confrence
D.
MATERI
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Kandungan (isi) ASI
4. Penerapan asi eksklusif pada ibu bekerja
5. Cara memperbanyak asi eksklusif.
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Kandungan (isi) ASI
4. Penerapan asi eksklusif pada ibu bekerja
5. Cara memperbanyak asi eksklusif.
E.
DESKRIPSI
KASUS
Mahasiswi Semarang prodi DIII kebidanan semester IV sedang menjalankan praktek di
ruang dewi kunti (nifas) RSUD Semarang.
Saya Ni’mah Hidayatul Laili sedang memberikan penyuluhan kepada
ny. PI A0 6 jam post partum yang saat ini belum
mengetahui tentang ASI eksklusif
Berdasarkan
kontrak belajar yang dilakukan dengan CI mahasiswi harus mencapai kompetensi memberikan pendidikan kesehatan tentang
Asi eksklusif . Metode yang
digunakan pada saat bimbingan adalah
metode preseptorship,
dan tekhnik bimbingan yang dilakukan
adalah diawali dengan pre conference, bedside teaching dan diakhiri
dengan post conference.
F. RINCIAN
KEGIATAN
No.
|
Kompetensi
|
Tindakan
|
Waktu
|
Metode
|
Hasil yg diharapkan
|
1.
2.
3.
|
Mahasiswa mengetahui tujuan pendidikan kesehatan tentang Asi eksklusif
Pembimbing klinik mempersiapkan media yang diguanakan saat memberikan pendidikan
kesehatan
Peserta didik mampu melakukan penkes terhadap pasien
|
Pembimbing klinik menjelasakan tujuan pendidikan
kesehatan tentang Asi eksklusif
1. Pembimbing klinik mempersiapkan media
2. Pembimbing melakukan penkes
Pembimbing klinik melakukan evaluasi kpeada
peserta didik tentang pelaksanaan dari penkes Asi eksklusif
|
1. 2 menit
10 menit
3 menit
|
Pre confrence
Bedside teaching
Post confrence
|
1. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan
2. Mahasiswa mampu menyebutkan pengertian
Asi eksklusif
3. Mahasiswa mampu Menjelaskan manfaat Asi eksklusif bagi ibu dan bayi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan kandungan
ASI
1. mahasiswa memhami persiapan media yang
akan digunakan
2. Mahasiswa mengetahui kesalahan selama
melakukan penkes
1. Pembimbing klinik menanyakan perasaan
didik setelah bedside teaching
2. Pembimbing klinik menanyakan hal-hal
yang ingin ditanyakan
|
G.
.
MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
1. Prosedur : Preconference, bedside teaching,
post conference
2. Jenis
test : skill, attitude, cognitive
3. Bentuk : observasi
4. Alat
test : SOP, checklist
I.
REFERENSI
1. Saleha,
Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa
Nifas.Makasar : Salemba Medika
Retna,
Retna,
2. Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta:
Nuha medika.
3. Sarwono,2006.buku panduan praktis
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal . jakarta: yayasan bina pustaka
J.
LAMPIRAN
1. Materi tentang Asi eksklusif
2. SOP
asi eksklusif
3. Kontrak belajar mahasiswa bimbingan
4. Lembar checklist tentang Asi eksklusif
MATERI PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF
I. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan
(Depkes RI, 2004).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).
Pada tahun 2001 World Health
Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama
enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan
sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku
lagi. (WHO, 2001)
A.
Manfaat
1. Bagi Bayi
1. Bagi Bayi
1)
ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi
anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
2)
ASI mudah dicerna oleh bayi.
3)
Jarang
menyebabkan konstipasi.
4)
Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap
oleh bayi.
5)
ASI kaya akan
antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi
dan penyakit lainnya..
6)
ASI dapat
mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
7)
Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi
yang diberikan ASI sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih
cerdas. Hal ini diduga karena ASI mengandung DHA/AA. Hal ini ditunjukkan
anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih
rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI eksklusif.
8)
Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan
menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa.
9)
ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas
bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi
mendadak.
10) Memberikan
ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
2
Bagi Ibu
1)
Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan
meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
2)
Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim
ke ukuran sebelum hamil.
3)
Menyusui (ASI)
membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.
4)
Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker
payudara pada wanita menyusui sangat rendah.
5)
Menambah panjang
kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi jarak antar anak yang
lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
6)
Karena
kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi
sebanyak ketika mengalami menstruasi
(dr. Suririnah,2009)
(dr. Suririnah,2009)
2. Kandungan ASI EKSKLUSIF
ASI
mengadung:
1)
Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu
buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang
bermanfaat untuk:
2)
Menghambat
pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
3)
Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
4)
Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
5)
Memudahkan
penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.
6)
ASI mengandung
zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama,
seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus,
lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
7)
ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat
menyebabkan alergi pada bayi.
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.
KADAR ZAT GIZI
|
ASI
|
SUSU SAPI
|
Protein
LEMAK
LAKTOSA
KALORI
VITAMIN A
VITAMIN B1
VITAMIN C
KALSIUM
BESI
|
12 gr
3,8 gr
7,0 gr
75,0 Kal
53,0 KI
0,11 mgr
43,0 mgr
30,0 mgr
0,15 mgr
|
3,3 gr
3,8 gr
4,8 gr
66,0 Kal
34,0 KI
0,42 mgr
1,8 mgr
125,0 mgr
0,1 mgr
|
Perbedaan antara ASI dengan susu formula
Perbedaan
|
ASI
|
Susu Formula
|
Komposisi
|
ASI mengandung
zat-zat gizi, antara lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam
kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang
berbentuk cair) lebih banyak daripada kasein (protein utama dari susu yang
berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65:35.
|
Tidak seluruh zat
gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya,
protein susu sapi tidak mudah diserap karena mengandung lebih banyak casein.
Perbandingan whey: casein susu sapi adalah 20:80.
|
Nutrisi
|
Mengandung
imunoglobulin dan kaya akan DHA (asam lemak tidak polar yang berikat banyak)
yang dapat membantu bayi menahan infeksi serta membantu perkembangan otak dan
selaput mata.
|
Protein yang
dikandung oleh susu formula berguna bagi bayi lembu tapi kegunaan bagi
manusia sangat terbatas lagipula immunoglobulin dan gizi yang ditambah di
susu formula yang telah disterilkan bisa berkurang ataupun hilang.
|
Pencernaan
|
Protein ASI adalah
sejenis protein yang lebih mudah dicerna selain itu ada sejenis unsur lemak ASI
yang mudah diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur elektronik dan zat besi
yang dikandung ASI lebih rendah dari susu formula tetapi daya serap dan guna
lebih tinggi yang dapat memperkecil beban ginjal bayi. Selain itu ASI mudah
dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses
pencernaan antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk
menguraikan karbohidrat) dan protease (untuk menguraikan protein).
|
Tidak mudah
dicerna: serangkaian proses produksi di pabrik mengakibatkan enzim-enzim
pencernaan tidak berfungsi. Akibatnya lebih banyak sisa pencernaan yang
dihasilkan dari proses metabolisme yang membuat ginjal bayi harus bekerja
keras. Susu formula tidak mengandung posporlipid ditambah mengandung protein
yang tidak mudah dicerna yang bisa membentuk sepotong susu yang membeku
sehingga berhenti di perut lebih lama oleh karena itu taji bayi lebih kental
dan keras yang dapat menyebabkan susah BAB dan membuat bayi tidak nyaman.
|
Kebutuhan
|
Dapat memajukan pendirian hubungan ibu dan anak. ASI adalah makanan bayi,
dapat memenuhi kebutuhan bayi, memberikan rasa aman kepada bayi yang dapat
mendorong kemampuan adaptasi bayi.
|
Kekurangan menghisap payudara: mudah menolak ASI yang menyebabkan
kesusahan bayi menyesuaikan diri atau makan terlalu banyak, tidak sesuai
dengan prinsip kebutuhan.
|
Ekonomi
|
Lebih murah:
menghemat biaya alat-alat, makanan, dll yang berhubungan dengan pemeliharaan,
mengurangi beban perekonomian keluarga.
|
Biaya lebih mahal: karena menggunakan alat,makanan, pelayanan kesehatan,
dll. Untuk memelihara sapi. Biaya ini sangat subjektif yang menjadi beban
keluarga.
|
Kebersihan
|
ASI boleh langsung
diminum jadi bias menghindari penyucian botol susu yang tidak benar ataupun
hal kebersihan lain yang disebabkan oleh penyucian tangan yang tidak bersih
oleh ibu. Dapat menghindari bahaya karena pembuatan dan penyimpanan susu yang
tidak benar.
|
Polusi dan infeksi:
pertumbuhan bakteri di dalam makanan buatan sangat cepat apalagi di dalam
botol susu yang hangat biarpun makanan yang dimakan bayi adalah makanan
bersih akan tetapi karena tidak mengandung anti infeksi, bayi akan mudah
mencret atau kena penularan lainnya.
|
Ekonomis
|
Tidak perlu
disterilkan atau lebih mudah dibawa keluar, lebih mudah diminum, minuman yang
paling segar dan suhu minuman yang paling tepat untuk bayi.
|
Penyusuan susu
formula dan alat yang cukup untuk menyeduh susu.
|
Penampilan
|
Bayi mesti
menggerakkan mulut untuk menghisap ASI, hal ini dapat membuat gigi bayi
menjadi kuat dan wajah menjadi cantik.
|
Penyusuan susu
formula dengan botol susu akan mengakibatkan penyedotan yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat menambah beban ginjal dan kemungkinan menjadi
gemuk.
|
Pencegahan
|
Bagi bayi yang
beralergi, ASI dapat menghindari alergi karena susu formula seperti mencret,
muntah, infeksi saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, pertumbuhan
terganggu dan gejala lainnya.
|
Bagi bayi yang
alergiterhadap susu formula tidak dapat menghindari mencret, muntah,infeksi
saluran napas, asma, kemerahan, pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu formula.
|
Kebaikan bagi ibu
|
Dapat membantu
kontraksi rahim ibu, lebih lambat datang bulan sehabis melahirkan sehingga
dapat ber-KB alami. Selain itu dapat menghabiskan kalori yang berguna untuk
pengembalian postur tubuh ibu. Berdasarkan biodata statistik, ibu yang
menyusui ASI lebih rendah kemungkinan menderita kanker payudara, kanker rahim
dan keropos tulang.
|
Tidak dapat
membantu kontraksi rahim yang dapat membantu pengembalian tubuh ibu jadi
rahim perlu dielus sendiri oleh ibu. Tidak dapat memperlambat waktu datang
bulan yang dapat menghasilkan cara KB alami. Berdasarkan biodata statistik,
ibu yang menyusui susu formula lebih tinggi kemungkinan menderita kanker
payudara.
|
(dr. Suririnah,2009)
3. Cara Penerapan ASI Eksklusif pada ibu
bekerja
1.
Selama cuti
hanya menyusui
2.
Sebelum
mulai bekerja ubah pola minum bayi
4.
Selama di
kantor perah ASI setiap 3-4 jam
5.
Simpan di lemari es dan dibawa pulang
6.
Setelah dihangatkan diberikan dengan cangkir.
4.
Cara
memperbanyak ASI eksklusif
1.
Bayi menyusu setiap 2 jam selama 10-15 menit disetiap
payudara
2.
Bangunkn bayi,buka baju/gedong yang membuat rasa gerah,
duduklah selama menyusui
3.
Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang baik (menempel
pada ibunya) dan menelan secara aktif.
4.
Susui bayi ditempat yang tenang nyaman dan minumlah
setiap kali menyusui
5.
Tidur bersebelahan/dekat dengan bayi sehingga dapat
menyusui setiap saat
6.
Ibu meningkatkan istirahat dan minum.
KONTRAK BELAJAR
Nama : -
Topik : Pendidikan kesehatan Asi eksklusif
Sub Topik : Asi eksklusif
Pembimbing : Ni’mah Hidayatul Laili, Amd.Keb
Tujuan umum
|
Tujuan khusus
|
Sumber
|
Strategi pencapaian
|
Kriteria penilaian
|
Setelah melakukan praktek di Bps Ny.I diharapkan mahasiswa mampu
memberika pendidikan kesehatan asi eksklusif.
|
Setelah
mengikuti proses pembelajran klinik peserta didik mampu :
1. Memahami tentang pengertian asi
eksklusif
2. Mamapu menjelaskan alat yang akan
digunakan untuk melakukan penkes Asi eksklusif
3. Mamapu memberikan penkes secara runtut
dan urut
|
1. Saleha,
Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa
Nifas.Makasar : Salemba Medika
Retna,
2. Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta:
Nuha medika.
3. Sarwono,2006.buku panduan praktis
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal . jakarta: yayasan bina pustaka
|
1. Melakukan studi pustaka sebelum terjun
kelahan praktek
2. Diskusi dengan dosen pembimbing dan
pembimbing klinik
3.
Bedside teaching
|
1. Penilaian penampilan dengan cheklist
2. Laporan pendokumentasian
|
Pembimbing akademik Pembimbing
klinik Mahasiswa
(Lestari
Puji Astuti, S.Si.T,M.Kes) (Ni’mah Hidayatul Laili Amd.Keb) (…………………)
CHEKLIST PRE CONFERENCE
No
|
Prosedur
|
1
|
0
|
1
|
Pembimbing menjelaskan
kepada peserta didik, tentang tujuan dilakukan pendidikan
kesehatan asi eksklusif
|
|
|
2
|
Pembimbing menjelaskan
pada peserta didik tentang pengertian Asi eksklusif
|
|
|
3
|
Pembimbing menjelaskan
pada peserta didik tentang persiapan media yang digunakan
|
|
|
4
|
Pembimbing menjelaskan kesiapan materi yang disajikan kepada pasien
|
|
|
|
Nilai= total score X 100
4
|
|
|
Keterangan
:
Istilah
dengan tanda (1) bila dilakukan
Istilah
dengan tanda (0) bila tidak dilakukan
LEMBAR CHEKLIST ASI EKSKLUSIF
Nilai
|
NIM :
Hari/Tanggal : Jum’at, 30 2014 Mei
Ruangan :Ruang Dewi Kuntil (nifas) RSUD
Semarang
Petunjuk Penilaian
0 : tidak dilakukan/ dilakukan tidak
sempurna/ lengkap
1 : Dilakukan sempurna/ lengkap
NO
|
BUTIR YANG
DINILAI
|
Score
|
A.
|
SIKAP
|
|
1.
|
Menyambut klien dengan
ramah dan sopan
0
Tidak dikerjakan/ memberikan salam saja tanpa
mempersilahkan duduk
1
memberikan salam dan mempersilakan duduk
|
|
2.
|
Memperkenalkan diri kepada klien
0
Tidak
memperkenalkan diri kepada klien/ Memperkenalkan diri
sebagai bidan tanpa menyebutkan nama
1
Memperkenalkan
diri sebagai bidan dan menyebutkan nama sambil berjabat tangan
|
|
3.
|
Merespon reaksi klien
0
Tidak merespon/ Merespon terhadap reaksi
klien tapi tidak ditanggapi dengan tepat
1
Memberikan
respon dengan tepat kepada klien
|
|
4.
|
Percaya diri
0
Terlihat
gugup, tidak melakukan kontak mata, dan suara kurang jelas/ Tergesa-gesa dan terlihat
ragu-ragu
1
Terlihat
tenang dan melakukan dengan percaya diri
|
|
5.
|
Menjaga privasi klien
0
Tidak dilakukan/ Menjaga privasi
dengan ucapan atau memperagakan
menutup pintu / sampiran saja
1
Menjaga
privasi dengan ucapan dan memperagakan menutup pintu / sampiran
|
|
|
Total score : 5
|
|
B.
|
CONTENT
|
|
6.
|
Menanyakan keluhan klien
0. Tidak dilakukan/ Sekedar menanyakan keluhan yang dirasakan klien
1.
Menanyakan
keluhan klien dengan sopan & jelas (apa yang dikeluhkan saat ini, sejak
kapan)
|
|
7.
|
Menjelaskan maksud dan tujuan
0.
Tidak dilakukan/ Hanya menjelaskan
maksud atau tujuan saja
1.
Menjelaskan
maksud dan tujuan penkes
|
|
8.
|
Melakukan apersepsi tentang asi eksklusif
0.
Tidak dilakukan/ Menanyakan apakah klien sudah pernah mendengar tentang asi eksklusif
1.
Menanyakan apakah klien sudah pernah mendengar
dan mengetahui tentang asi eksklusif
|
|
9.
|
Menjelaskan pengertian Asi eksklusif :
Bayi hanya diberikan Asi saja, tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula,jeruk,air putih dan tanpa makanan padat
seperti pisang,bubur susu selama 6 bulan ,dll
0.
Tidak dilakukan/ Menyebutkan kurang
sempurna
1.
Menyebutkan
dengan sempurna
|
|
10.
|
Menjelaskan manfaat ASI bagi
bayi dan ibu
0.
Tidak
dilakukan dan menjelaskan kurang sempurna
1.
Menjelaskan dengan sempurna
|
|
11.
|
Menjelaskan kandungan ASI eksklusif
0. Tidak
dilakukan
1. Menjelaskan
tentang kandungan Asi eksklusif dengan sempurna
|
|
12.
|
Menjelaskan cara memperbanyak Asi
0.Tidak dilakukan
1.Menjelaskan tentang cara memperbanyak Asi
|
|
13
|
Menjelaskan tentang cara penerapan Asi eksklusif pada ibu
bekerja
0. Tidak
dilakukan atau menjelaskan
1. Menjelaskan tentang cara
penerapan Asi eksklusif pada ibu bekerja
|
|
|
Total score : 8
|
|
C.
|
TEKNIK
|
|
20
|
Teruji menjelaskan secara sistematis
0.
Tidak
dilakukan atau menyimpang dari topik/ Menjelaskan tetapi
tidak secara urut.
1.
Menjelaskan secara urut/runtut.
|
|
21
|
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0.
Menggunakan bahasa yang tidak dimengerti oleh
klien/ Sebagian masih menggunakan istilah-istilah medis
1.
Menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
|
|
22
|
Penggunaan media
0.
Tidak dilakukan/ Menggunakan media tetapi tidak efektif
1.
Menggunakan
media secara efektif dan benar
|
|
23
|
Memberi kesempatan untuk bertanya,
memberikan umpan balik
0.
Tidak dilakukan/ Memberikan kesempatan kepada klien untuk menanyakan apa yang
belum dimengerti dan tidak segera memberikan jawaban
1.
Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum dimengerti dan segera memberikan
tanggapan dari apa yang menjadi pertanyaan klien
|
|
24
|
Melakukan pendokumentasian
0.
Tidak dilakukan/ Mendokumentasikan
hasil penkes tanpa identitas pelaksana
1.
Mendokumentasikan
secara lengkap meliputi tanggal, jam, inti
tindakan penkes & hasilnya, tanda tangan & nama terang.
|
|
|
Total score : 5
|
|
|
Total score seluruhnya : 18
|
|
Nilai= total score X 100
18
Semarang,30 Mei 2014
Pembimbing
(Lestari Puji Astuti S,SiT,M.Kes)
CHEKLIST POST CONFERENCE
No
|
PROSEDUR
|
1
|
0
|
1
|
Pembimbing
menanyakan
perasaan peserta didik ketika diberikan bimbingan penkes
tentang ASI Eksklusif
|
|
|
2
|
Menanyakan
kendala/hambatan setelah diberikan bimbingan penkes tentang ASI
Eksklusif
|
|
|
3
|
Menanyakan apa yang
akan dilakukan setelah diberikan bimbingan penkes tentang
ASI Eksklusif
|
|
|
4
|
Pembibing
klinik
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya
|
|
|
|
Nilai= total score X 100
4
|
|
|
Keterangan
:
Istilah
dengan tanda (1) bila dilakukan
Istilah
dengan tanda (0) bila tidak dilakukan
1= Dilakukan
0=
Tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BIMBINGAN KLINIK METODE PRESEPTORSHIP ASI EKSKLUSIF
No
|
Aspek penilaian
|
Nilai
|
Bobot
|
Nxb
|
1.
|
Pre conference
|
|
|
|
|
a.
Ketetapan waktu sesuai perencanaan bimbingan
b.
Kesesuaian perencanaan kegiatan CI pada saat pre
conference.
|
|
10
30
|
|
2.
|
Bedside
teaching
|
|
|
|
|
a.
Informed concern
b.
Feedback nilai mentee terhadap kesesuaian cheklist
|
|
10
20
|
|
4.
|
Post Conference
|
|
|
|
|
a.
Ada refleksi
b.
Penilaian Mentee
|
|
5
25
|
|
Keterangan:
Kolom nilai diisi dengan
angka 0 atau 1
0: jika tidak sesuai
1: jika sesuai
Semarang,30 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar